Cara Mengupas Biji Kopi Itu Nggak Sesimpel Kelihatannya, Loh

Cara mengupas biji kopi ternyata ada ilmunya sendiri. Nggak cuma sekadar di kupas kayak ngupas buah biasa. Soalnya, kopi punya beberapa lapisan yang harus di lepas dengan teknik yang berbeda-beda.

Ngupas biji kopi ini juga menentukan kualitas akhirnya. Kalau asal kupas, bisa bikin biji pecah, malah bikin rasa kopinya jadi nggak maksimal. Jadi, penting banget tahu langkah yang benar.

Artikel ini bakal bahas cuma satu hal: cara mengupas biji kopi. Kita bahas dari tahap basah, kering, sampai pakai alat manual atau mesin. Yuk, kita kulik sama-sama!

1. Metode Basah: Cara Kupas yang Populer

Metode basah adalah salah satu cara paling umum di pakai petani kopi di daerah pegunungan Indonesia. Proses ini biasanya di mulai saat buah kopi udah di panen dalam kondisi matang.

Langkah pertama adalah masukin buah kopi ke mesin pulper. Mesin ini fungsinya buat misahin kulit luar (eksokarp) dari biji kopi. Hasilnya? Biji kopi yang masih di lapisi lendir (mucilage).

Setelah itu, biji di fermentasi selama 12-36 jam buat ngilangin lendir yang nempel. Baru deh dicuci bersih dan di jemur sampai kering. Baru nanti lanjut ke pengupasan kulit pergamino.

2. Metode Kering: Cuma Buat yang Sabar

Kalau metode kering, biasanya di pakai di daerah yang curah hujannya rendah. Biji kopi nggak langsung di kupas setelah panen, tapi di jemur dulu sampai kulit luarnya kering banget.

Setelah kering, buah kopi dihancurkan pakai mesin huller atau bisa juga pakai alat manual. Di sini, kulit luar, lendir, dan kulit pergamino langsung dikupas sekaligus.

Proses ini lebih hemat air, tapi butuh waktu yang lebih lama dan tempat jemur yang memadai. Tapi hasilnya tetap bisa bagus kalau di kerjakan dengan sabar dan teliti.

3. Kupas Manual: Pakai Tangan dan Alat Sederhana

Buat petani skala kecil atau buat kamu yang mau coba di rumah, ngupas biji kopi secara manual juga bisa loh. Biasanya pakai batu atau alat pemecah sederhana.

Buah kopi diremas atau di ketok perlahan biar kulit luarnya pecah. Setelah itu, tinggal dikeluarkan bijinya dan di bersihkan dari lendirnya secara manual.

Emang sih, agak capek dan makan waktu. Tapi cara ini bisa bikin kamu lebih dekat sama proses kopi, apalagi buat belajar dan eksperimen rasa.

4. Mesin Pengupas: Solusi Buat Skala Besar

Buat produksi besar, mesin pengupas jadi andalan utama. Ada mesin pulper buat kupas kulit basah, dan huller buat kupas kulit kering. Semuanya udah otomatis dan bisa atur tekanan sesuai kebutuhan.

Penggunaan mesin bisa hemat waktu dan tenaga. Tapi tetap harus hati-hati ya, karena salah atur tekanan bisa bikin biji kopi pecah atau malah nggak terkupas maksimal.

Beberapa mesin canggih bahkan bisa sekalian sortasi biji berdasarkan ukuran atau kualitas. Jadi bukan cuma kupas, tapi juga langsung seleksi. Canggih, kan?

Kesimpulan

Dari semua metode yang ada, intinya cara mengupas biji kopi harus di sesuaikan sama kondisi panen dan tujuan akhir kopi itu sendiri. Nggak bisa asal pilih cara loh.

Kalau salah ngupas, bisa bisa malah merusak kualitas biji dan bikin rasa kopi jadi hambar atau pahit. Jadi memang perlu di pelajari dengan serius, walau kelihatannya sepele.

Mulai dari manual sampai mesin otomatis, semua cara punya kelebihan masing masing. Tinggal pilih yang cocok dan pastikan kamu paham setiap langkahnya, ya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *